Bapak, Titip Salam Untuk Malaikat-malaikat yang Ada di Sana - Niswa Djupri

Breaking

Rabu, 03 Desember 2008

Bapak, Titip Salam Untuk Malaikat-malaikat yang Ada di Sana

Bapak. Aku sayang sekali sama Bapak. Tapi Allah SWT jauh lebih sayang sama Bapak. Allah telah menjemputmu, semoga kau bahagia di sana.



Bapak, aku rindu padamu.



Kau yang mengajarkan aku segalanya, tata krama, unggah-ungguh, dan mengajarkan aku untuk selalu bisa memaafkan orang lain. Kau yang kataku otoriter, tapi menurut semua orang kau lemah lembut dan baik hati. Memang aku bodoh, tak mengerti perasaanmu.



Kau yang sejak kecil menemani hari-hariku. Kau yang memandikan aku semasa aku TK, menyisir rambutku, menyetrika bajuku, menyemir sepatuku, memakaikan kaos kaki dan sepatu untukku, dan kau pula yang mengantarkan aku sekolah. Aku rindu dengan semua itu. Sekarang aku sudah dewasa, sudah mengerti semuanya,. Semua nasehatmu, dan aku pun tau, semua apa yang kau lakukan padaku bukanlah suatu kekerasan, namun melainkan kasih sayang.



Apakah kau ingat saat aku berdebat denganmu waktu menonton berita di TV? Ingkatkah kau waktu berebut remot denganku? Tapi kau selalu mengalah padaku.



Kau yang biasa menggoda istrimu dengan kata-kata yang lucu, kemudian pastilah aku ikut-ikutan menggodanya. Kau yang biasanya selalu sibuk di rumah dengan berbagai pekerjaan rumah seperti menyapu, ngepel lantai, bersih-bersih kaca, menghias taman serta jalan rumah kita dengan berbagai bunga, kau menatanya dengan indah. Kau yang biasanya menguras akuarium, otak-atik jam kuno kesayanganmu. Kau yang biasanya menyiram jalan depan rumah kita. Kau yang biasa mengantarkanku ke sekolah sampai gerbang sekolah, kemudian aku mencium tanganmu, lalu kau bilang “Sekolah sing pinter yo, Nduk.” Aku terdiam sejenak lalu berkata, “Nggeh Pak..” Aku ingat semua itu.



Teruslah kau berjalan Bapak. Jangan tengok masa lalumu. Aku sudah ikhlas menerima kenyataan ini. Meskipun dalam hatiku tetap ingin kau yang menjadi wali di pernikahanku nanti. Tapi masih ada anak laki2mu itu, dialah nanti yang sebagai penggantimu untuk menikahkan aku. Kini adik juga sudah dewasa, berkat kau yang telah mendidik kami dengan tulus ikhlas dan dengan rejeki yang halal pula.



Bapak. Aku sayaaaaaang sekali sama Bapak.



Jaga senyum di wajahmu, salam untuk Allah, dan para malaikat-malaikat yang ada di sana.



I LOVE U.







Denpasar, 2 Desember 2008

Niswa Djupri