Sudah ada pelangi di kamarku. Sebelum aku terlelap dalam tidurku, aku memandanginya. Sepertinya tak sia-sia jika aku panjatkan doa yang paling bodoh sekalipun, seperti doa terbodoh demi sang pelangi yang sering aku panjatkan tiap hari.
Ya, Tuhan mengabulkan doaku ini. Tuhan memberi hadiah ini melalui tangan sang bidadari cinta. Dia datang dengan memintaku menutup mata, menuntunku ke tempat yang tak terduga. Di saat aku boleh membuka mata, perlahan aku melihat warna-warna indah sang pelangi. Kau tahu, siapa yang menyangka aku melihat pelangi di malam hari. Katanya, aku bisa menyentuh pelangi itu. Saat aku bertanya padanya, “Bagaimana caranya?”, dia hanya tersenyum kemudian dia berkata, “Tuhan mengabulkan doamu. Kamu bisa membawa pelangi itu pulang dan kamu bisa simpan di kamarmu. Meskipun kamu hanya bisa melihat dan menyentuhnya di malam hari, setidaknya ini adalah sebagian dari kasih sayang Tuhan padamu. Berterima kasihlah padaNya.”
Terima kasih, pelangi ini mampu membuatku damai dalam malamku yang sunyi.
23 April 2012
12:21 Wita
Niswa Ma'rifah Djupri