Kecemburuan Wanita - Niswa Djupri

Breaking

Rabu, 26 Februari 2014

Kecemburuan Wanita













“Wanita bisa menutupi rasa cintanya, tapi wanita tidak bisa menutupi rasa cemburunya.”





Ketika wanita sudah tidak cerewet, tidak lagi beradu pendapat, menurut pada segalanya tentang apa yang kamu katakan, tidak lagi mengeluh, tidak lagi bertanya sedang apa, dimana dan kapan pulang. Saat itulah kamu harus merasa cemas, mungkin dia sudah lelah dan kehilangan rasa. Jadi bersyukurlah jika wanitamu masih mengesalkanmu dengan segala kecemasan, kecemburuan dan keluhannya, artinya dia masih mencintaimu.





Maafkanlah wanitamu yang selalu cemburu, dia cemburu karena “sayang”.





Jangan pernah ikut marah kalau dia cemburu, dan marahi dia kalau sudah tidak cemburu lagi padamu, karena itu berarti dia sudah tidak sayang padamu.





Kalau dia marah padamu, jangan ikut marah balik, dia cuma ingin kamu minta maaf sekaligus minta perhatian lebih. Jangan pernah marah kalau dia ganggu kamu lewat telepon atau sms. Semua itu dia lakukan karena dia kangen sama kamu.





Jadilah kekasih yang peka, cekatan, dan inisiatif. Beri kabar lebih dulu tanpa harus diberi kode, dan hubungi duluan sebelum wanita bertanya.





Wanita tidak akan pernah bosan jika kekasihnya bisa buat dia bahagia, nyaman, dan selalu ada kabar untuknya.





Kalau sudah sakit, wanita bisa apa? Hanya bisa memendam lalu menangis. Itu semua karena wanita dalam mencintai tidak pernah main-main.





Niswa Ma’rifah Djupri


Denpasar, 25 Februari 2014