Ada seorang anak yang tidak suka dengan cara ibunya mendidiknya. Sang anak berpikir kalau ibunya adalah ibu yang cerewet dan tidak bisa mengerti keadaan anaknya. Akhirnya, dia menulis semua keburukan ibunya di jejaring sosial dan juga sering menceritakan keburukan ibunya ke orang lain sampai para tetangganya dan teman-teman di sekolahnya mengetahui kalau ibunya punya keburukan yang seperti dia ceritakan. Responnya: “Oooooh, jadi ibumu begitu selama ini? Parah ya… untung aku nggak jadi saudaramu. haha” || “Kenapa ya anak ini tega-teganya mengumbar aib ibunya sendiri.”
Ada seorang siswa yang tidak suka dengan kepala sekolahnya, mungkin karena peraturan sekolahnya ada yang susah dia patuhi. Atau mungkin kepala sekolah dianggap tidak bersikap adil terhadap siswa-siswinya, sehingga siswa tersebut menulis kejelekan kepala sekolahnya di jejaring sosial facebook dan akhirnya semua siswa dan guru-guru dari sekolah lain mengetahui tentang kejelekan kepala sekolah tersebut. Responnya: “Oooooh, jadi selama ini kepala sekolahmu begitu. Kepala sekolah macam apa itu. Untung aku nggak sekolah di sekolahmu.” || “Nanti anakku nggak aku sekolahin di sana.!” || “Setiap sekolah punya aturan sendiri-sendiri, akalau tidak suka dengan peraturan itu ya pindah aja bro.”
Ada seorang mahasiswa yang jenuh dengan keadaan kampusnya, dia complain berkali-kali kepada pihak kampus tetapi karena berbagai hal akhirnya belum ditindaklanjuti juga, akhirnya dia menulis permasalahannya di facebook dan di blognya, akhirnya, mahasiswa dan pihak kampus lain mengetahui bahwa kampus tersebut punya keburukan yang seperti dia tulis tersebut. Responnya: “Kampus macam apa itu.” || “Sebaiknya pindah saja, jangan kuliah di sana kalau tidak setuju dengan peraturannnya. Masih banyak kampus yang asyik buat kuliah.” || “ Demo aja bro.”
Ada seorang karyawan yang merasa tidak cocok dengan kepemimpinan atau peraturan dari bosnya. Lalu dia menulis di jejaring sosial, akhirnya karyawan dari kantor lain mengetahui kalau permasalahannya tersebut. Responnya: “Boss pelit, udah ngundurin diri aja kamu.!” || “Kamu itu nggak bersyukur, masih banyak lo kaum buruh yang nasibnya tidak seberuntung kamu. Nggak usah banyak ngeluh.”
Ada rakyat yang tidak suka dengan kepemimpinan pemimpin negaranya, akhirnya dia menulis semua keburukan pemimpinnya itu di jejaring sosial, tidak hanya satu keburukan, tapi banyak keburukan lain. Akhirnya rakyat lain di negara tersebut mengetahui dan rakyat di negara lain pun mengetahui kalau pemimpin negaranya punya keburukan-keburukan seperti yang dia maksud. Responnya: “Hahaha.. Presiden kok bodoh amat.! Untung saya nggak tinggal di negara itu.” || “Wah, negaramu kok hancur gitu ya. Kasian kamu.” || “Nggak usah banyak omong bro. Sebaiknya turun tangan. Kita bangun negara dengan tangan kita sendiri. Setiap pemimpin punya keburukan masing-masing. Kalian kan tinggal di Negara yang sama, bangun Negara kalian. Ajak orang menuju kebaikan tanpa harus menjelek-jelekkan orang lain. Masih banyak lo pemimpin Negara yang prestasinya jauh di bawah pemimpin negaramu.”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Jaga nama baik dirimu sendiri, jaga nama baik keluargamu, jaga nama baik sekolahmu, jaga nama baik kampusmu, jaga nama baik tempat kerjamu, jaga nama baik orang lain, jaga nama baik negaramu, jaga nama baik pemimpinmu.”
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Niswa Djupri
www.nis-wa.com
Instagram & Twitter : @md_niswa