~ Depression Survivor ~ Erlinda, bunda Izza dan Nisa (Cimanggis, 19 Maret 2017)
Kalau belum pernah mengalami depresi, baiknya jangan menjudge pelaku bunuh diri.
Maaf, saya bukannya mau membela, gak kok. Tetap menurut agama manapun, bunuh diri itu dosa besar.
Tapi saya mau ajak teman-teman untuk melihat lebih dalam lagi ke sebuah penyakit, bernama DEPRESI.
Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan atau masalah dalam hidupnya. Namun porsi ujiannya berbeda-beda, dan hal tersebut gak bisa dibanding-bandingkan, antara orang yang satu dengan yang lain...
Kita gak bisa bilang, "Ih masalah kamu cuma segitu doang, cengeng banget. Nih coba, masalahku jauh lebih berat dari kamu, tapi aku biasa aja tuh" . Kalo ada yang mau curhat, trus diginiin ama temennya, dijamin dia gak bakal curhat lagi, brasa ngomong ama tembok, langsung dipentalin. Kebayang dong, kalo dia curhatnya itu ke orang terdekat? Pasangan hidupnya, atau mungkin keluarganya? Trus dikomen begitu? Mungkin dia lebih milih dipendam aja, sampe akhirnya meledak!. Kapan meledaknya? Ya itu, detik dia memutuskan untuk bunuh diri...
Selain porsi ujiannya berbeda, daya tahan tiap orang juga berbeda, ambang batas tiap orang berbeda. Dan, seringkali solusinya juga berbeda. Karena ya itu tadi, variabel hidup seseorang itu buanyak macamnya, masalah bisa sama, tapi beda cabang. Ditambah lagi, menurut ilmu medis, memang ketidakseimbangan hormon dalam otak manusia itu, nyata adanya.
Jadi, please, tahan komen-komen menghakimi pelaku bunuh diri. Karena percayalah, kamu sendiri belum tentu kuat jika jadi dia. Karena tindakan bunuh dirinya dia saat itu, pasti gak ujug-ujug (tiba-tiba) datang, tapi sudah mengendap sekian lama, sudah melalui berbagai pergolakan batin yang melelahkan.
Jadi, apa dong yang bisa dilakukan?
- Stop menyebarkan video viral tersebut
- Facebook adalah ranah umum, anak SD juga banyak yang punya FB, kalau dia lihat bagaimana? Kalau dia penasaran pengen coba bagaimana? Yang lebih parah, kalau anak2 pelaku tersebut lihat, bagaimana?
- Tahan komen negatif, tugas kita meyakini bahwa perbuatan tersebut dosa besar, bukan hak kita untuk menghakimi pelakunya.
- Please lihat sekelilingmu, asah empati jika ada keluarga, kerabat atau teman dekat yang menunjukkan gejala depresi, cepat dekati, bantu mereka cari pertolongan, jangan sampai menyesal kemudian...
- Jika Anda sedang depresi dan sudah mulai ada pikiran menyakiti diri atau bunuh diri, please get help! Do'a yang kenceng!! Janji ya! Apapun yang terjadi dalam hidupmu, jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah... Kamu gak sendiri... Pertolongan itu dekaaaat!
-----------------------------------------------
Saatnya kita hidup bahagia dan damai lahir dan batin
Bergabunglah dalam pelatihan The power of Mind
Mengoptimalkan pikiran bawah sadar
Mendetox pikiran negatif penghalang kesuksesan
FORGIVENESS THERAPHY and FREE HYPNOTHERAPY, yang berguna untuk hidup lebih sehat.
"The Power Of Mind "
Minggu, 8 Oktober 2017
Jam 9.00 - 15.00 WITA
Investasi Rp 600.000,-/orang atau Rp 1.000.000,-/ 2 orang
Teraphist : Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Materi:
- Memahami cara kerja pikiran
- Memaksimalkan dan mengembangkan pikiran positif
- Uji sugestivitas
- Pendulum analysis
- Forgiveness Therapy
- Membuka mental block
- Free Hypnotherapy senilai Rp 500.000,-
Info & pendaftaran :
Niswa Djupri - Member IHC - Santy Sastra
SMS/Whatsapp : 085739001989
pin BBM : D05EB1EA
Line : md_niswa
instagram & Twitter : @md_niswa
website : www.nis-wa.com