Pertama kali belajar ilmu sejarah di SD (Madrasah) dan sampai akhirnya masuk SMP, saya sudah tidak suka belajar sejarah, karena susah mengenal nama tokoh, nama tempat, dan tanggal kejadian. Entah itu sejarah Dunia, sejarah Indonesia, maupun pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Kelas 1 SMP, mata pelajaran sejarah diajar oleh bu Anggun Susmita Zein. Pertama kali kenalan beliau menyampaikan bahwa kami mau diajak jalan-jalan ke masa lampau. Dulu sih saya bingung maksudnya diajak jalan-jalan itu bagaimana. Eh ternyata beberapa kali pertemuan belajar sejarah saya baru mengerti bahwa maksudnya jalan-jalan itu kita disuruh membayangkan masa lampau dari apa yang sudah dipelajari. Ibu guru tidak hanya bercerita, tapi juga menvisualisasikan dari membayangkan. Walopun jaman dulu belum jaman eksisnya laptop dan LCD proyektor ya, tapi visualisasi membayangkan itu terbukti efektif.
Naik kelas 2 SMP ganti guru, dan saya mulai "mblendesi" lagi. Sejarah bagi saya adalah sesuatu hal yang menjemukan. Sampai kelas 3 SMP pun seperti itu. Bahkan dulu saya sering tidur di kelas pas belajar sejarah padahal duduk bangku depan. Alhamdulillah, guru saya sabar dan mencoba mengerti, karena beliau tahu hanya sejarah saja yang membuat nilai saya merosot.
Sampai akhirnya masuk SMA pun saya masuk IPS. Ingin masuk jurusan Bahasa tapi ternyata waktu itu SMA saya belajar belum buka jurusan Bahasa. Akhirnyalah bertemu sejarah dan ditambah antropologi. Ya Allah.. Serasa cobaan. Sempat juga dapat diajar oleh guru sejarah disiplinnya minta ampun. Jangankan ketiduran, merasa ngantuk saja tidak karena di kelas hanya ada ketegangan.
Nah akhirnya mulai kuliah bebas dari ilmu sejarah. Merdekaaa 😀 . Sampai akhirnya kerja, dan mulai suka nonton film-film sejarah, jadi sebenarnya sejarah-sejarah saya banyak tahu dari film-film.
Oke, dan kesimpulan saya, ilmu sejarah itu ternyata keren. Sejarah kece. Sejarah itu luar biasa. Sejarah adalah titik dimana peradaban masa depan bisa dilihat. Jadi ibaratnya kalau mau lihat masa depan, lihatnya kejadian-kejadian masa sekarang dan masa lampau.
Terima kasih kepada guru-guru mata pelajaran sejarah saya, walaupun saya ini susah memahami sejarah, tapi beliau-beliau masih sabar.
Bukan bermaksud menggurui, saya hanya ingin berbagi tips sesuai pengalaman yang saya alami. Jika tidak berkenan tidak apa-apa, karena guru punya ciri khas dan cara sendiri dalam mengajar. Jadi tips untuk guru sejarah dari saya:
- Sejarah tidak cukup diceritakan, tapi juga divisualisasikan, atau mungkin diperagakan. Visualisasi boleh melalui film/potongan film atau siswa/i diajak untuk membayangkan (seperti metode hypnoterapy), bagi guru sejarah yang tahu ilmu hypnoterapy insyaAllah lebih berhasil.
- Pahami kemampuan siswa, tidak semua siswa/i minat dengan sejarah, untuk itu buat mereka minat. Jika mereka ketiduran, bangunkan, suruh dia cuci muka sebentar di toilet sekolah dan suruh kembali lagi ke kelas.
- Jika memang harus bercerita, maka usahakan suara tidak lemah lembut, karena itu bisa membuat ngantuk. Sebaiknya menguasai ilmu story telling, yaitu memahami intonasi, peragaan, membaca audiens, dan lainnya. Agar siswa/i tertarik dengan cerita sejarah tersebut.
- Diskusi kelompok juga sangat diperlukan, namun sebaiknya tidak setiap pertemuan.
- 5Walaupun PR itu perlu, Usahakan tidak banyak. Apalagi PR merangkum di buku tulis dan membuat makalah.
Tulis di bagian komentar jika Anda punya tips yang lebih bagus lagi. Terima kasih sudah membaca tulisan saya.
__________________________
Niswa Djupri
Denpasar, 8 Juli 2017.
www.nis-wa.com